Saturday, October 8, 2011

MEDIA MIKROBA 2

Media Minimalis

1. Bacto™ Brain Heart Infusion

a) 7.7 g/L Calf Brains, Infusion from 200 g
b) 9.8 g/L Beef Heart, Infusion from 250 g
c) 10.0 g/L Proteose Peptone
d) 2.0 g/L Dextrose
e) 5.0 g/L Sodium Chloride
f) 2.5 g/L Disodium Phosphate

fungsi: Kultivasi mikroorganisme yang kritis dan nonkritis termasuk mikroorganisme aerob dan bakteri anaerob dari berbagai material klinis dan nonklinis

2. Bacto™ Brain Heart Infusion, Porcine

a) 7.7 g/L Pork Brains, Infusion from 200 g
b) 9.8 g/L Pork Heart, Infusion from 250 g
c) 10.0 g/L Pork Peptone No. 2
d) 2.0 g/L Dextrose
e) 5.0 g/L Sodium Chloride
f) 2.5 g/L Disodium Phosphate

fungsi: Kultivasi berbagai jenis mikroorganisme

3. BBL™ Brain Heart Infusion

a) Brain Heart, Infusion from (solids) 6.0 g/L
b) 6.0 g/L Peptic Digest of Animal Tissue
c) 14.5 g/L Pancreatic Digest of Gelatin
d) 3.0 g/L Dextrose
e) 5.0 g/L Sodium Chloride
f) 2.5 g/L Disodium Phosphate

fungsi:Kultivasi mikroorganisme yang kritis dan nonkritis termasuk mikroorganisme aerob dan bakteri anaerob dari berbagai material klinis dan nonklinis

4. BBL™ Brain Heart Infusion Broth, Modified

a) Brain Heart, Infusion from (solids) 3.5 g/L
b) 15.0 g/L Peptic Digest of Animal Tissue
c) 10.0 g/L Pancreatic Digest of Casein
d) 2.0 g/L Dextrose
e) 5.0 g/L Sodium Chloride
f) 2.5 g/L Disodium Phosphate

fungsi:Kultivasi mikroorganisme yang kritis dan nonkritis termasuk mikroorganisme aerob dan bakteri anaerob dari berbagai material klinis dan nonklinis

5. BBL™ Cary and Blair Transport Medium

a) 1.5 g/L Sodium Thioglycollate
b) 1.1 g/L Disodium Phosphate
c) 5.0 g/L Sodium Chloride
d) 5.0 g/L Agar

fungsi:Mengumpulkan, mengangkut, dan memelihara spesimen mikrobiologi

6. BBL™ Casman Agar Base

a) 11.5 g/L Pancreatic Digest of Casein
b) 5.0 g/L Peptic Digest of Animal Tissue
c) 3.5 g/L Yeast Extract
d) 3.0 g/L Beef Extract
e) 0.05 g/L Nicotinamide
f) 0.05 g/L p-Aminobenzoic Acid
g) 0.5 g/L Dextrose
h) 1.0 g/L Cornstarch
i) 5.0 g/L Sodium Chloride
j) 13.5 g/L Agar

fungsi:Kultivasi organisme patogen yang kritis seperti Haemophilus influenzae dan Neisseria gonorrhoeae dari spesimen klinis

7. BBL™ Mueller Hinton II Broth (Cation-Adjusted)

a) 3.0 g/L Beef Extract
b) 17.5 g/L Acid Hydrolysate of Casein
c) 1.5 g/L Starch

fungsi:Prosedur kuantitatif untuk uji kepekaan pertumbuhan aerobik bakteri dari spesimen klinis

8. BBL™ Transport Medium (Stuart, Toshach and Patsula)

a) 1.5 g/L Sodium Thioglycollate
b) 10.0 g/L Sodium Glycerophosphate
c) 0.1 g/L Calcium Chloride
d) 2.0 mg/L Methylene Blue
e) 3.0 g/L Agar

fungsi:Mengumpulkan, mengangkut, dan memelihara spesimen mikrobiologi

9. Beef Extract Powder
a) Beef Extract
b) Pepton

fungsi:Menyediakan media pembiakan untuk mikroba

10 Bovine Albumin 5%
a) Sodium chloride
b) Dextrose

fungsi:Memperkaya media untuk kultivasi suatu variasi jaringan sel dari mikroorganisme

11. Difco™ 2×YT Medium
a) 16.0 g/L Pancreatic Digest of Casein
b) 10.0 g/L Yeast Extract
c) 5.0 g/L Sodium Chloride

fungsi:Kultivasi rekombinan strains Escherichia coli

12. Difco™ Brain Heart Infusion without Dextrose
a) 7.7 g/L Calf Brains, Infusion from 200 g
b) 9.8 g/L Beef Heart, Infusion from 250 g
c) 10.0 g/L Proteose Peptone
d) 5.0 g/L Sodium Chloride
e) 2.5 g/L Disodium Phosphate

Fungsi:Kultivasi mikroorganisme yang kritis dan nonkritis termasuk mikroorganisme aerob dan bakteri anaerob dari berbagai material klinis dan nonklinis

13. Difco™ Oatmeal Agar
a) 60.0 g/L Oatmeal
b) 12.5 g/L Agar

fungsi:Kultivasi fungi terutama dalam bentuk makrospora

14. Difco™ Transport Medium Amies
a) 3.0 g/L Sodium Chloride
b) 0.2 g/L Potassium Chloride
c) 0.1 g/L Calcium Chloride
d) 0.1 g/L Magnesium Chloride
e) 0.2 g/L Monopotassium Phosphate
f) 1.15 g/L Disodium Phosphate
g) 1.0 g/L Sodium Thioglycollate
h) 10.0 g/L Charcoal
i) 4.0 g/L Agar

fungsi:Mengumpulkan, mengangkut, dan memelihara spesimen mikrobiologi

15. Difco™ Transport Medium Amies without Charcoal
a) 3.0 g/L Sodium Chloride
b) 0.2 g/L Potassium Chloride
c) 0.1 g/L Calcium Chloride
d) 0.1 g/L Magnesium Chloride
e) 0.2 g/L Monopotassium Phosphate
f) 1.15 g/L Disodium Phosphate
g) 1.0 g/L Sodium Thioglycollate
h) 4.0 g/L Agar

fungsi:Mengumpulkan, mengangkut, dan memelihara spesimen mikrobiologi

16. Difco™ YPD Agar
a) 10.0 g/L Yeast Extract
b) 20.0 g/L Peptone
c) 20.0 g/L Dextrose
d) 15.0 g/L Agar

fungsi:Memelihara dan menyebarkan ragi dalam pemeriksaan prosedur mikrobiologi molekular

17. Difco™ YPD Broth
a) 10.0 g/L Yeast Extract
b) 20.0 g/L Peptone
c) 20.0 g/L Dextrose

fungsi:Memelihara dan menyebarkan ragi dalam pemeriksaan prosedur mikrobiologi molekular

18. Terrific Broth
a) 12.0 g/L Pancreatic Digest of Casein
b) 24.0 g/L Yeast Extract
c) 9.4 g/L Dipotassium Phosphate
d) 2.2 g/L Monopotassium Phosphate

fungsi:Medium dengan glycerol untuk kultivasi recombinant strains E. Coli

Friday, October 7, 2011

Laporan Biologi Virus Tumbuhan

Virus adalah satu set dari satu atau lebih molekul genom berupa molekul DNA atau RNA, biasanya dibungkus oleh selubung pengaman berupa protein selubung (coat protein) atau lipoprotein dan hanya dapat memperbanyak diri dalam sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan metabolisme, materi, dan energi dari sel inang (Matthews 1992).
Virus dapat menginfeksi inangnya melalui luka kecil pada tanaman. Setelah virus ini bereplikasi dan memperbanyak diri, tampaklah gejala-gejala penyakit pada tanaman seperti daun menguning, pertumbuhan terganggu, timbul bercak-bercak pada daun dan lainnya.

Tanaman yang terserang virus menunjukkan adanya perubahan bentuk atau morfologi tanaman dan nekrosis (kerusakan jaringan. Keadaan fisiologis tanaman juga terganggu seperti berkurangnya kegiatan fotosintesa, kecepatan respirasi bertambah, terjadinya akumulasi senyawa nitrogen seperti senyawa amida, dan penurunan akti-vitas zat pengatur pertumbuhan dan sebagainya. Gejala penyakit yang tampak terjadi pada daun, dengan berbagai tipe gejala penyakit tergantung dari macam virus yang menyerang dan tanaman inangnya. Gejala penyakit yang umum dari infeksi virus ialah terhambatnya pertumbuhan yang mengakibatkan menurunnya hasil dan tanaman lebih cepat mati. Gejala penyakit yang ditimbulkannya dapat sangat berat atau sangat ringan,biasanya terdapat pada daun yang masih muda sehingga tidak tampak jelas. Gejala yang paling jelas biasanya terdapat pada daun seperti timbulnya mozaik. Tetapi ada sejumlah virus yang dapat menimbulkan gejala penyakit pada batang, buah, akar dan sebagainya tapi tidak terlihat pada daun.

Kebanyakan penyakit virus tanaman bersifat sistematik dan virus yang menjadi penyebab terdapat diseluruh bagian tanaman. Gejala yang ditimbulkannya disebut gejala sistemik. Tetapi untuk virus tertentu dan pada tanaman tertentu, gejala serangnya bersifat lokal dengan timbulnya gejala nekrosa(kerusakan jaringan pada bagian tanaman tertentu) ditempat terjadinya infeksi oleh virus. Gejala semacam ini disebut gejala lesio lokal.Gejala lain akibat terserang virus pada tanaman adalah daun menguning, bercak bercincin atau bergaris, penghambatan pertunbuhan, kerdil, daun menggulung, mengkerut atau berubah seperti tali sepatu, nekrosis, percabangan berbentuk sapu dan sebagainya.
Virus, merupakan suatu organisme yang bersifat parasit obligat yang hanya terdiri dari protein dan asam nukleat baik berupa DNA atau RNA, namun tidak dapat melakukan metabolisme layaknya organisme pada umumnya. Sifat parasit obligat ini membuat virus hanya dapat memperbanyak diri apabila ia berada dalam sel inang. Berbeda dengan patogen-patogen penyebab penyakit atau hama lain seperti cendawan atau bakteri, virus tidak dapat menginveksi inang secara langsung, sebab ia tidak memiliki kemampuan untuk menembus jaringan inang. Virus hanya dapat menginveksi inang apabila ia kontak langsung dengan membran plasma sel, sehingga virus memerlukan benda atau organisme lain yang dapat menginjeksikannya kedalam sel inang atau biasa disebut vektor. Virus membawa informasi genetik yang terdapat dalam DNA atau RNAnya yang berfungsi untuk merusak sistem kerja sel inang. Virus juga memiliki sifat khusus dalam menginveksi inangnya sebab virus hanya dapat menginveksi apabila informasi genetik dalam RNA atau DNA virus dapat dibaca oleh sel inangnya. Ada hubungan yang sangat mendalam antara virus dan tumbuhan inangnya. Virus tumbuhan, seperti halnya virus lainnya, hanya dapat memperbanyak diri atau diperbanyak didalam sel inangnya. Proses perbanyakan ini sering mengacaukan fisiologi inang dan dapat mengakibatkan penyakit. Jadi virus lalu menjadi patogen. Dalam lingkungan alami virus dan inangnya sering mencapai keseimbangan dengan kerusakan minimun terhadap inangn, tekanan seleksi alami memungkinkan keduanya untuk bertahan. Pada penyakit, perbanyakan virus menyebabkan terjadi penyimpangan yang tampak atau gejala. Gejala individual ataus indr om (kelompok gejala) mungkin menentukan virus penyebabnya.

TujuanVirus merupakan salah satu penyebab penyakit yang menyerang hampir sebagian besar tumbuhan, baik tumbuhan liar, budidaya atau bahkan gulma. Serangan virus terhadap tumbuhan akan menunjukkan gejala kerusakan pada jaringan tumbuhan tersebut. Bentuk gejala ni dapat teramati secara kasat mata tanpa harus menggunakan alat bantu seperti mikroskop dan alat optik lainnya. Untuk itu disini akan diamati bentuk gejala serangan virus terhadap tanaman. Dengan pengamatan ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi gejala penyakit yang disebabkan oleh virus.

1.Penyakit Kuning
Salah satu OPT yang perlu diwaspadai adalah penyakit Virus Kuning. Penyakit ini sangat merugikan, Penyakit tanaman cabe tberupa virus kuning atau Bule sangat mengganggu. Penyakit ini disebabkan oleh serangga yang disebut Besmisia tabaci atau kutu kebul. Serangan virus kuning bisa berakibat pada penurunan produksi cabe bahkan kecenderungan gagal panen. Secara kasat mata gejala serangan penyakit Virus Kuning mudah dikenali dengan ciri-ciri: Terjadi klorosis pada anak tulang daun dari daun muda dan menyebar keseluruh bagian tanaman, hingga tampak tanaman menguning, Daun mengeriting keatas, menebal dengan ukuran yang mengecil. . Pertumbuhan terhambat atau kerdil. Infeksi virus pada awal pertumbuhan tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Gejala kuning dapat dilihat dari kejauhan. Sedangkan gejala pada tanaman tomat adalah berupa tepi daun menguning atau pucat dan melekuk ke atas seperti mangkok (cupping),daun mengeras, daun mengecil dan tumbuh tegak, tanaman menjadi kerdil apabila terinfeksi virus sejak awal pertumbuhan.
Geminivirus termasuk dalam kelompok virus tanamandengan genom berupa DNA utas tunggal, berbentukikosahedral, dan terselubung dalam virion ikosahedral kembar(geminate) (Harrison 1985). Anggota kelompok geminivirusdibedakan berdasarkan tanaman inang, serangga vektor, dan struktur genomnya. Anggota geminivirus yang ditularkan olehserangga vektor B. tabaci umumnya dijumpai di daerah tropikadan subtropika yang dapat mendukung perkembanganserangga vektor dengan baik. Penyakit kuning cabai di Indonesia disebabkan oleh virus dari kelompok/Genus Begomovirus (singkatan dari: Bean golden mosaic virus), Famili Geminiviridae. Geminivirus dicirikan dengan bentuk partikel kembar berpasangan (geminate) dengan ukuran sekitar 30 x 20 nm. Di Cuba, penyakit kuning pada cabai disebakan oleh Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV).

Virus ditularkan oleh kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci) secara persisten yang berarti selama hidupnya virus terkandung di dalam tubuh kutu tersebut (Gambar 4). Virus tidak ditularkan lewat biji dan juga tidak ditularkan lewat kontak langsung antar tanaman.

Serangan virus ini pada tanaman cabai menunjukkan gejala bercak kuning di atas permukaan daun, dan perlahan-lahan bercak itu meluas hingga seluruh permukaan daun menguning. Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran daun normal, melengkung dan kaku. Pada serangan yang berat, hamparan cabai bisa berubah warna menjadi kuning, lalu daun akan rontok. Bila kita perhatikan tanaman yang terserang virus ini maka di bawah permukaan daun akan di terlihat kutu berwarna putih/kutu kebul (Besimia tabaci Genn.) yang di duga sebagai vektor (pembawa) penyebar virus. Melihat gejala di atas dan adanya kutu kebul, ada dugaan bahwa penyakit kuning keriting tersebut di sebabkan oleh geminivirus.

Cara Pencegahan:
Pertama, penggunaan benih yang sehat dan pembuatan persemaian yang baik sehingga tanaman mampu tumbuh dan berkembang secara lebih baik dan secara fisiologis mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan OPT.

Kedua, pemanfaatan kelambu untuk menutup persemaian (pengerondongan persemaian). Kelambu terbuat dari kain sifon yang dipasang dengan baik dan rapi sehingga tidak dapat ditembus dan dimasuki oleh vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penularan virus sejak dini.

Ketiga, penyiapan lahan tanam dengan baik. Keempat, penanaman tanaman pagar (penghalang) di sekeliling petak pertanaman cabai, untuk menghambat infestasi serangga vektor (yang berarti menghindari penularan virus). Terdapat beberapa jenis tanaman pagar yang dapat digunakan antara lain tanaman jagung dan orok–orok. Tanaman pagar jagung ditanam sebanyak 6 baris kurang lebih 2–3 minggu sebelum tanam cabai dengan jarak tanam yang rapat 15–20 cm. Apabila tanaman jagung yang digunakan, dilakukan beberapa baris tanam dengan selang waktu tanam satu minggu.

Kelima, sanitasi lingkungan berupa pembersihan dan pemusnahan tanaman inang dan tanaman yang telah menunjukkan gejala serangan. Keenam, pemasangan likat kuning (perangkap serangga berwarna kuning yang sudah diberi perekat). Likat kuning dipasang di areal pertanaman dengan tiang pancang setinggi + 50 cm (sedikit di atas tajuk tanaman) sebanyak 40 buah/hektar.

Ketujuh, pemanfaatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhyzobacteria) yaitu merendam benih yang akan disemai dengan larutan PGPR selama 6–12 jam dengan konsentrasi larutan 20 ml/liter air. Pemanfaatan PGPR dapat juga dilakukan dengan cara dilakukan penyiraman larutan PGPR setiap satu minggu sekali. Kedelapan, apabila dimungkinkan dapat disemprotkan larutan cairan daun bayam duri atau daun bunga pagoda atau daun nimba untuk menginduksi ketahanan tanaman.

2.Penyakit Keriting
Penyebabnya adalah CMV (Cucumber Mosaic Virus). Vektornya berupa Aphid dan Thrips. Aphid memiliki mulut berupa alat tusuk dan hisap. Pada saat ia berada di permukaan daun, Aphid akan menghisap zat-zat dari daun, sehingga otomatis dia akan bisa menularkan penyakit (virus) dan memperbanyak diri dalam tanaman tersebut. Sedangkan Thrips bekerja dengan menusuk klorofil (zat hijau daun) yang sangat diperlukan dalam proses pembuatan zat makanan bagi tumbuhan. Akibatnya, daun menjadi pucat dan tidak dapat memasok kebutuhan organ lain.
Keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus. Virus pada tanaman cabe biasanya disebarkan oleh hama vektor myzus dan bemisia (kutu kebul). Jika virus menyerang pada tanaman cabe akan memberikan gejala yang bermacam-macam sesuai denga jenis virusnya. Salah satu gejala yang akibatkan oleh virus tanaman cabe adalah adanya daun tanaman cabe yang menggulung atau kita sebut keriting. Keriting daun yang disebabkan oleh virus dapat dibedakan dengan penyebab lain karena virus ini akan menyebabkan sebagian besar daun cabe menggulung. Hal ini berbeda dengan gejala yang diakibatkan oleh trips maupun tungau yang akan menggulung tanaman cabe hanya daun bagian ujung saja. Gejala keriting daun oleh Virus kadang-kadang juga dikuti oleh kerdilnya tanaman dan berubahnya warna daun.
1. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan gulma dilahan maupun disekitar lahan
2. Gunakan mulsa plastik hitam perak
3. Jarak tanam jangan terlalu rapat
4. Kalau memungkinkan gunakan sprinkel untuk menyiram tanaman
5. Untuk keriting daun cabe yang disebabkan oleh virus cegah dengan mengendalikan vektornya
6. Gunakan insektisida yang tepat sasaran. Untuk trips, myzus dan bemisia gunakan insektisida berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Untuk tungau gunakan akarisida seperti samite, mitac dan mesurol.
7. Ketika mengaplikasi pestisida tambahkanlah pupuk daun untuk mempercepat pemulihan tanaman.
8. Jika merasa selalu kesulitan mengendalikan keriting daun tanaman cabe maka hindari menanam cabe pada musim kemarau.

3. Virus Pada Kacang Panjang
Virus Cowpea little leaf virus menyerang tanaman kacang panjang.Penyakitnya berupa daun-daun tanaman yang mengecil.Gejala yang ditimbulkan akibat serangan seperti, pada tiap-tiap ruas tumbuh tunas-tunas (yang seharusnya dorman) tetapi karena adanya hormone perangsang yang telah dikendalikan virus maka tunas –tunas tersebut tumbuh secara bebas dan tidak teratur.Virus mosaik pada kacang panjang (Cowpea aphid-borne mosaic virus) atau virus CoMV.Virus ini menyebabkan timbulnya mosaik pada daun, daun tanaman asimetris karena perkembangan yang tidak merata, permukaan daun mengalami penglepuhan.Penyebab penyakit mosaic ini merupakan virus yang ditularkan melalui perantara aphid (Aphis craccivora Kock) atau kutu daun.Tanaman yang terserang berat akan menghasilkan daun –daun berwarna kekuningan, kerdil, mengalami malformasi, dan kehilangan vigor.Semakin banyak aphid menyerang tanaman, daun, dan pucuk sulur semakin banyak yang rusak dan akhirnya mati.

Akibat infeksi berupa mosaik yaitu daun tanaman yang terserang berwarna belanh hijau muda sampai hijau tua.Ukuran daun menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal.Jika virus menyerang tanaman muda , pertumbuhan tanaman akan terhambat dan akhirnya menjadi kerdil.Gejala yang timbul sangat dipengaruhi oleh suhu, penyinaran, umur tanaman, varietas tanaman, dan strain virus.Secara umum gejala yang timbul dikempokan menjadi:1. Gejala mosaic dan mottle pada daun biasanya berwarna pucat atau kekuning-kuningan yang menyebar berupa percikan,2. Gejala klorosis berupa warna pucat , baik menyeluruh maupun bercak saja,3. Gejala vein-clearing: warna pucatpada urat daun sehingga kelihatan transparan dan berkilau diantara warna daun yang hijau,4. Gejala nekrosis : matinya suatu jaringan, biasanya terjadi pada urat daun, batang berupa garis-gari coklat, bercakk pada daun atau bercak cekung nekrosis.

Klorosis : terjadinya penghambatan pembentukan klorofil sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna hijaumaka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing.

MACAM MEDIA MIKROBA (MEDIA DIPERKAYA)



A. Media Diperkaya
1. Difco™ Baird-Parker Agar EY Tellurite Enrichment
a) 10.0 g/950 mL Pancreatic Digest of Casein
b) 5.0 g/950 mL Beef Extract
c) 1.0 g/950 mL Extract Yeast
d) 12.0 g/950 mL Glycine
e) 10.0 /950 mL g Sodium Pyruvate
f) 5.0 g/950 mL Lithium Chloride
g) 20.0 g/950 mL Agar

fungsi: Isolasi dan enumerasi dari koagulasi staphylococci positif dari makanan, kulit, minyak, udara, dan material lain serta identifikasi staphylococci atas dasar kemampuan mereka untuk membersihkan kuning telur

2. Difco™ EY Tellurite
a) 10.0 g/950 mL Pancreatic Digest of Casein
b) 5.0 g/950 mL Beef Extract
c) 1.0 g/950 mL Extract Yeast
d) 12.0 g/950 mL Glycine
e) 10.0 /950 mL g Sodium Pyruvate
f) 5.0 g/950 mL Lithium Chloride
g) 20.0 g/950 mL Agar
h) 30% egg yolk suspension with 0.15% potassium tellurite

fungsi Isolasi dan enumerasi dari koagulasi staphylococci positif dari makanan, kulit, minyak, udara, dan material lain serta identifikasi staphylococci atas dasar kemampuan mereka untuk membersihkan kuning telur

3. Difco™ Muller Kauffmann Tetrathionate Broth Base
a) 5.0 g/L Beef Extract
b) 10.0 g/L Peptone
c) 3.0 g/L Sodium Chloride
d) 45.0 g/L Calcium Carbonate
e) 38.1 g/L Sodium Thiosulfate (anhydrous)
f) 4.7 g/L Oxgall
Memperkaya Salmonella dari air dan bahan makanan

4. Media 2,4-D
a) 0.1 g/L 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid
b) 4.2 g/L K2HPO4.3H2O
c) 1.0 g/L NaH2PO4.H2O
d) 0.2 g/L MgSO4.7H2O
e) 0,1 mL Nitrilotriacetic Acid
f) 2 g/L NH4Cl
g) 0.012 g/L FeSO4.7H2O
h) 0.003 g/L MnSO4.H2O
i) 0,003 g/L ZnSO4.7H2O
j) 0.001 g/L CoSO4

Fungsi: Isolasi bakteri pengonsumsi herbisida 2,4-dichlorophenoxyacetic acid

5. Media bebas nitrogen
a) 10 g/L Glucose
b) 1g/L CaCO3
c) 1 g/L KH2PO4
d) 0.2 g/L MgSO4.7H2O
e) 0.3 g/L FeSO4.7H2O
f) 0.2 g/L NaCl
g) 0.005 g/L Na2Mo4.2H2O
h) 15g/L

fungsi: Agar Isolasi bakteri penambat nitrogen


Saturday, May 21, 2011

"Solo The Spirit of Java" Semangat Budayane Wong Solo

Kota Solo memang tidak sebesar kota-kota di Jawa lainnya seperti Semarang, Surabaya, Bandung dan Jogjakarta. Namun potensi Solo tidak kalah dengan kota-kota besar tersebut. Baik dalam bidang pendidikan, perekonomian hingga wisata dan seni budaya.

Mengenai pendidikan, di Kota solo ada Universitas baik negeri maupun swasta, dan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas salah satunya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di Solo juga sudah terdapat banyak pendidikan di tingkat SMP dan SMA/SMK yang memiliki kualitas yang bagus. Hingga para pelajar dari kota Solo bukan hanya berasal dari kota Solo. Tapi dari daerah se Indonesia.

Mengenai potensi ekonomi, Solo juga banyak memproduksi aneka produk makanan, kerajinan dan yang paling populer adalah batik Solo. Sehingga dapat pula disebut sebagai kota batik. Batik Solo memiliki motif yang sangat bervariatif dan produk-produknya selalu mengikuti model terbaru. Banyak sekali jenis batik yang diproduksi dengan harga yang juga berfariatif. Motif yang terkenal diantaranya adalah runtum, sidoluhur, alas-alasan dan lain sebagainya.

Meskipun Solo selalu berkembang dan menjadi kota yang modern tapi semangat kebudayaan tidak pernah padam. Banyak sekali pagelaran seni yang diadakan di kota Solo. Sehingga untuk para penikmat seni tidak akan bosan berkunjung di kota ini. Karena dalam satu tahun banyak sekali acara yang diselenggarakan di Kota yang lengkap namun tetap sederhana ini. Beberapa rangkaian acara untuk tahun 2011 sendiri adalah:
Grebeg Sudiro
Untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Saat perayaan Imlek ini, di daerah Pasar Gede banyak sekali lampion yang di pasang di atas jalan Pasar Gede. Indah sekali kalau di lihat pada malam hari.
Sekaten
untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Festival Ketoprak
Solo Karnaval
Solo Menari
Festival Dolanan Bocah

yang menampilkan atraksi permainan anak tempo dulu
Seni Kampung Solo
untuk menampilkan seniman-seniman kampung yang memiliki bakat seni tinggi
Kretif Anak Sekolah Solo sebagai ajang kreatifitas anak-anak sekolah.
Solo Batik Karnival yang memperkenalkan batik solo
Keraton Art Festifal yang memperkena
Solo International Performing Art yang diikuti oleh beberapa negara seperti India,Korea,Romania,Meksiko dan Malaysia

Dapat dilihat dari berbagai event yang diselenggarakan, perhatian pemerintah kota Solo bukan hanya untuk seniman dari kalangan tertentu atau profesional saja. Namun sangat luas dan mencakup berbagai macam kalangan. Mulai dari anak-anak, seniman kampung, seniman profesional hingga sampai ke internasional. Setiap perayaan juga di sambut dengan sangat antusias oleh masyarakat. Sehingga tidak ada kata jenih untuk berkunjung ke kota Solo menikmati berbagai macam produk makanan, kerajinan dan pagelaran seni.

Acara yang baru saja berlangsung pada hari Jumat tanggal 20 Mei adalah Mangkunegaran Performing Art. Sebagai salah satu rangkaian acara dari Pekan Informasi Nasional yang diadakan di kota Solo. Pekan Informasi Nasional (PIN) 2011 merupakan puncak peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke–103 sekaligus sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan jaringan komunikasi dan informasi nasional dalam rangka peningkatan SDM masyarakat di bidang penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang diadakan di kota Solo. selain performing art juga ada lomba animasi dan bloger yang diikuti oleh umum.



Acara di Mangkunegaran dimulai pada pukul 19.30 WIB. Acara ini terbuka untuk umum dan akan ditampilkan empat tarian khas Mangkunegaran yang dibawakan oleh penari dari Langenprojo Pura Mangkunegaran dan mahasiswa Akademi Seni Mangkunegaran. Tarian tersebut adalah Gambyong Pareanom, Srimpi Pandelori, Wireng Narayana Kalakresno, dan Bregodo Pareanom. Pareanom menjadi ciri khas Mangkunegaran yang menunjukkan warna identitas istana, yaitu hijau dan kuning. Selain memiliki Institut Seni Solo juga memiliki Akademi Seni Mangkunegaran yang di buka untuk umum. Selama tiga tahun para mahasiswanya akan belajar berbagai macam disiplin ilmu mulai dari berbagai macam tari, pewayangan hingga bagaimana menyiapkan pertunjukan kesenian.

Memasuki Mangkunegaran pengunjung akan melihat semarak lampu-lampu yang bergaya tradisional yang mewarnai Mangkunegaran. Juga seperangkat gamelan yang akan dipergunakan untuk mengiringi tari yang akan di pertunjukkan. Setelah acara pembukaan tarian pertama yang ditampilkan adalah Gambyong Parianom. Tarian penyambutan yang dimainkan oleh tujuh orang penari putri yang memakai baju berwarna kuning hijau. Tari gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional jawa tari putri gaya surakarta yang merupakan hasil perpaduan tari rakyat dengan tari kraton. Pada awalnya tari gambyong sebagai bagian dari tari tayub / tari taledek yang hidup di lingkungan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan kraton.


Dilanjutkan dengan Tari Srimpi yang dibawakan oleh empat orang penari putri yang memakai pakain berwarna hitam. Tari ini menceritakan menceritakan peperangan Dyah Sirtupelaheli dengan Kusuma Sudarawerti. Serimpi (srimpi) merupakan salah satu tari putri yang berasal dari istana. Biasanya serimpi dibawakan 4 penari putri, dengan rias dan kostum yang sama. Nama / judul tari serimpi, seperti halnya tari putri yang lain, sama dengan salah satu gending (lagu) pengiringnya (selalu ada pengecualian, artinya tidak semua). Seperti Srimpi Irim-Irim, diiring gending Irim-Irim, Srimpi Pandelori, diiringi gending Pandelori.


Kemudian disusul oleh tari Wireng Narayana Kalakresno yang digunakan untuk melamar Dewi Rukmini. Tari Narayana-Kalakresna yang dibawakan dua penari putra mengungkapkan kisah Narayana yang hendak memperistri Dewi Rukmini. Untuk mendapatkan gadis idamannya, Narayana harus terlebih dulu mengalahkan Prabu Kalakresna yang dalam tarian tersebut diilustrasikan dengan manusia yang menyeramkan. Oleh dewa, dia kemudian dinobatkan sebagai raja dengan nama Prabu Kresna.


Yang terakhir adalah tarian Bregodo Pareanom Spirit prajurit perempuan dituangkan dalam tarian Bregodo Pareanom. Nama itu merupakan simbol pasukan perang perempuan yang disebut Sinelir. Mereka didikan Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegoro I dan Matah Ati.


Tarian-tarian tersebut dimainkan dengan lemah gemulai oleh para penari putri dan penari putra. Penonton dapat merasakan semangat dan keindahan dari tarian yang ditampilkan. Selain tarian juga ada bazar makanan khas Mangkunegaran. Seperti Podang Tape, Ketan Srikaya, Lodoh Pindang, Pekak Mangkunegaran, Apem, Pondoh,Soup Lidah, Empal,Dawet Cendol dan masih banyak lagi.




Acara Mangkunegaran Performing art ini adalah salah satu kegiatan seni yang di gelar di kota Solo yang selalu di sambut antusias oleh masyarakat dari kota Solo hingga turis asing. Karena potensi kesenian di kota Solo sungguh luar biasa sayang sekali jika potensi ini tidak dimaksimalkan. Sangat bagus sekali pemerintah kota Solo sudah memberikan perhatian terhadap kesenian di Solo. Karena potensi ini untuk meningkatkan perekonomian dan menggembangkan potensi pariwisata. Namun meskipun telah berkembang pesat tetap perlu pengembangan dan eksplorasi lebih jauh lagi. Apalagi daerah-daerah wisata dan tempat-tempat kesenian di kota Solo. Kampung Batik Laweyan yang juga dapat dijadikan tempat berwisata dan juga Musium Radya Pustaka.

Banyak sekali yang dapat dinikmati di Kota Solo, hingga kita tidak akan pernah bosan jika mengunjungi kota yang sederhana namun lengkap ini. Seperti slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Selain itu Kota Solo juga memiliki beberapa julukan, antara lain Kota Batik, Kota Budaya, Kota Liwet. Slogan tersebut adalah perwujudan semangat warga dan Pemerintah solo untuk menjadikan solo kota yang indah dan berjiwa seni tinggi. Masyarakat Solo adalah masyarakat yang terkenal dengan sikap dan perilakunya yang berbudi dan sopan karena juga masih ada adat dan kebiasaan keraton yang hidup bukan saja di kalangan keraton tapi juga menjadi adab tingkah laku masyarakat Solo. Bagi yang berwisata di kota ini akan dimanjakan oleh berbagai macam makanan dan terhibur oleh berbagai pertunjukan seni.


Semangat Berkarya, Selalu Berbudaya itu baru Wong Solo...

Thursday, January 6, 2011

Kloning DNA

Di jaman modern, bioteknologi telah lebih banyak menggunakan sumber genetik (DNA) organisme yang telah dimanipulasi dan disebut dengan rekayasa genetika. Rekayasa genetika telah memungkinkan para ilmuwan untuk memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya di antara organisme yang berbeda. Namun demikian, dengan meluasnya aplikasi rekayasa genetika ini di segala bidang, perlu juga diperhatikan masalah-masalah sosial dan etika yang dapat timbul.
Kloning : yaitu teknik perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara aseksual, bias melibatkan dua induk atau satu induk.

Kloning DNA umumnya adalah perbanyakan DNA rekombinan, yaitu DNA yang sudah direkayasa dengan teknik penggabungan/penyisipan gen (DNA) dari organisme satu ke dalam genom organisme lain (transplantasi gen/teknologi plasmid). Contohnya : kloning gen penghasil insulin dari kelenjar pankreas manusia, disisipkan ke dalam plasmid bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri dapat mengekspresikan gen tersebut dan menghasilkan insulin manusia dalam jumlah yang banyak, mengingat bakteri sangat cepat membelah diri dan bertambah banyak dengan cepat.
Mekanisme Penyisipan Gen/DNA :
1. DNA yang ingin disisipkan, diisolasi dan dipotong oleh enzim endonuklease restriksi, ditempat yang urutan nukleotidanya spesifik.
2. DNA yang akan digunakan sebagai inang, misalnya plasmid bakteri E. coli, diisolasi dan dipotong pula oleh enzim yang sama. Plasmid ini biasanya disebut sebagai vektor pengklon.
3. Fragmen DNA kemudian disisipkan ke dalam vektor dan disatukan oleh enzim endonuklease ligase.
4. Plasmid yang telah disisipi, dimasukkan kembali ke dalam bakteri, kemudian bakteri tersebut dikembangbiakan menjadi banyak, sehingga rekombinan pun ikut bertambah banyak, demikian pula hasil ekspresi gennya

Teknologi DNA Rekombinan atau sering disebut juga rekayasa genetika adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. Manfaat rekayasa genetika ini adalah mengisolasi dan mempelajari masing-masing gen tentang fungsi dan mekanisme kontrolnya. Selain itu, rekayasa genetika juga memungkinkan diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional.
Ada beberapa bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika.Yang pertama adalah enzim seluler dan yang kedua adalah vektor. Hal tersebut akan dibahas sebagai berikut:

1. Cellular Enzymes / Enzim seluler
Enzim yang dipakai oleh orang-orang bioteknologi dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas sekuen nukleotida spesifik dan berfungsi dalam proses restriction atau pemotongan bahan-bahan genetik. Penggunaan enzim ini yang paling umum antara lain pada sekuen palindromik. Enzim ini dibentuk dari bakteri yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan penyusupan DNA, seperti genom bacteriophage.
Ada juga DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-copy DNA. Enzim ini mengsintesis DNA dari sel induknya dan membentuk DNA yang sama persis ke sel induk barunya. Enzim ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis organisme, yang tidak mengherankan, karena semua organisme pasti harus meng-copy DNA mereka.
Selain DNA polimerisasi, ada juga enzim RNA polimerisasi yang berfungsi untuk ’membaca’ sekuen DNA dan mengsintesis molekul RNA komplementer. Seperti halnya DNA polimerisasi, RNA polimerisasi juga banyak ditemukan di banyak organisme karena semua organisme harus ’merekam’ gen mereka
Selanjutnya yang akan dibahas adalah enzim DNA ligase. Enzim DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk menyambungkan suatu bahan genetik dengan bahan genetik yang lain. Contohnya saja, enzim DNA ligase ini dapat bergabung dengan DNA (atau RNA) dan membentuk ikatan phosphodiester baru antara DNA (atau RNA) yang satu dengan lainnya.
Kemudian, ada pula enzim reverse transcriptases yang berfungsi membentuk blue-print dari molekul RNA membentuk cDNA (DNA komplementer). Enzim ini dibuat dari virus RNA yang mengubah genom RNA mereka menjadi DNA ketika mereka menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika bertemu dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi potongan kecil dan dipisahkan oleh introns dalam kromosom.

2. Natural Vectors / Vektor natural
Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel, para ilmuwan dalam bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat yang keadaannya stabil dan cocok dengan tempat DNA yang dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah memberikan solusi dari masalah ini. Vektor disini bisa diartikan sebagai alat yang membawa DNA ke dalam sel induk barunya.
Agar suatu metode dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam vektor, DNA hasil rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah sebelumnya DNA rekombinan digabungkan dengan DNA vektor melalui enzim ligase. Namun di dalam vektor, DNA rekombinan tidak termutasi lagi membentuk DNA dengan sifat baru. Contoh dari vektor natural dari alam adalah plasmid dan virus atau bacteriophage.