Characteristic
of Red Algae
§Multicelluler,
only some of them unicelluler.
§Has
body called a thallus because it lacks roots, stems, or leaves. Talus
berbentuk filamen bercabang-cabang terbuka atau pseudoparenkimatis kompak.
§Use
structures called holdfasts to attach themselves to rocks.
§Pyrenoid
present in chloroplast
§They
have single nucleus, ring-shaped, haploid or diploid
§Absence
of flagella and centrioles
§Have
pigments that enable them to use the light that penetrates in to deep water for
photosynthesis (may be red, blue, etc) à
Phycobilins
à
pigment
for absorbing light
§Marine
seaweeds that can live in great depths.
§Smaller
than brown algae and live in deeper waters
§Grow
in warm saltwater habitats
Pigmen
Fotosinstesis
•Pigmen
fotosintesis utama berupa klorofil a dan fikobilin.
•Fikobilin
bersatu dengan protein membentuk fikobili-protein, yang terdiri dari
fikoeritrin, fikosianin dan allofikosianin. Kadang-kadang ditemukan pula
klorofil d tetapi fungsinya kurang jelas.
•Pada
permukaan luar tilakoid, fikobiliprotein membentuk granula fikobilisom untuk
menangkap sinar dan mentransfer energi ke klorofil a yang menyelubungi membran
tilakoid. Talus berwarna merah apabila pigmen fikoeritrin dominan.
Cadangan
makanan
Cadangan
makanan disebut tepung floridea, berupa rangkaian a-1,4-glukosa
seperti glikogen atau amilopektin pati, terdapat di luar plastida dalam
sitoplasma
Dinding
Sel
Komponen
utama dinding sel berupa selulosa, kadang-kadang manan dan silan. Dinding sel
diselimuti mukopoli-sakarida berupa agar dan karagenan, merupakan 70% berat
kering dinding sel. Keduanya merupakan polimer galaktosa dan penting untuk
stabiliser atau gel. Agar
dan karagenan banyak dignakan untuk berbagai
kepentingan industri dan merupakan produk utama dari algae merah.
Fossil
History of Red Algae
The
oldest fossil identified as a red alga is also the oldest fossil eukaryote
that belongs to a specific modern taxon.
Bangiomorpha pubescens,
a multicellular fossil from arctic Canada, strongly resembles the modern red
alga Bangia
despite occuring in rocks dating to 1200 million years ago.
Red
algae are important builders of limestone reefs. The earliest such coralline
algae, the solenopores, are known from the Cambrian
Period. Other algae of different origins filled a similar role in the late Paleozoic,
and in more recent reefs.
KLASIFIKASI
RHODOPHYTA
Rhodophyta
hanya memiliki satu kelas Rhodophyceae, yang dibagi menjadi dua subkelas,
Bangiophycideae (bangean) dan Florideaophycidae (floridean). Keduanya dibedakan
karena :
Floridean
memiliki hubungan pit & plug (lubang dan sumbat), dimana antar sel-selnya
dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma, sedang pada bangean hubungan ”ketam”
ini hampir tidak ada (hanya ada pada beberapa genus).
Floridean
umumnya memiliki pertumbuhan apikal, sel apikal memiliki sejumlah kloroplas
kecil dan daur hidupnya komplek. Sedang pertumbuhan bangean menyebar, kloroplas
tunggal dan daur hidupnya sederhana tanpa struktur reproduksi khusus.
PIT PLUGS
In Floridean and some bangean
reds—there is a large lenticular plug between cells.
The plug has a central protein core
surrounded by caps (made up of polysaccharides).
DIVISION:RHODOPHYTA
CLASS – RHODOPHYCEAE IS DIVIDED INTO
TWO SUBCLASSES
Subkelas
Florideophycidae
§Struktur
dasar floridean tidak bervariasi banyak.
§Talus
algae ini pada dasarnya terdiri dari filamen-filamen bercabang-cabang. Pada
beberapa genus filamen bebas satu dengan lain, sedang pada genus lain filamen
saling berhubungan membentuk jaringan pseudoparenkimatis kompak.
§Bentuk
talus tidak berperan dalam membedakan ordo.
§Klasifikasi
floridean didasarkan pada struktur talus, daur hidup, pembentukan karposporofit
dan hubungan pit
& plug.
Tipe
Pertumbuhan
Pertumbuhan
dilakukan dengan pembelahan transfersal sel-sel apikal di ujung cabang-cabang
filamen. Berdasarkan susunan sel apikalnya, filamen floridean dibedakan
menjadi:
§Monoaksial:
talus berupa sumbu yang terdiri dari satu filamen aksial yang bercabang-cabang
ke arah samping atau ke segala arah.
§Multiaksial:
talus berupa sumbu yang terdiri dari banyak filamen aksial.
Daur
Hidup
§Daur
hidup floridean cukup komplek.
§Umumnya
terdiri dari tiga fase daur hidup, yaitu gametofit,
karposporofit
dan
tetrasporofit.
§Talus
yang hidup bebas berupa gametofit dan tetrasporofit, sedang karposporofit hidup
di dalam gametofit.
§Gametofit
bersifat haploid, membentuk gamet jantan dan gamet betina yang tidak memiliki
flagela. Karposporofit bersifat diploid, berkembang dari zigot pada gametofit
betina.
§Karposporofit
menghasilkan spora yang tumbuh menjadi tetrasporofit. Selama pembentukan spora
pada tetrasporangium terjadi pembelahan mitosis, sehingga spora tumbuh menjadi
gametofit betina.
LIFE
CYCLES FLORIDEAN REDS
Floridean
red algae have 3 phases :
§Free-living
gametophytic phase
§Carposporophytes
developing on gametophytes
§Free-living
tetrasporophytic phase
LIFE
CYCLE OF FLORIDEAN RED ALGAE
Pembentukan
Gametofit
§Floridean
umumnya berumah dua, dimana gametofit jantan dan betina terpisah.
§Gametofit
jantan membentuk gamet jantan yang disebut spermatium
dalam sel induk spermatangium. Ketika dibebaskan spermatium terbawa arus air
secara pasif, karena tanpa flagela.
§Gametofit
betina menghasilkan cabang khusus yang disebut karpogonium,
dimana sel terminal berfungsi sebagai oogonium. Karpogonium berbentuk botol,
memiliki tonjolan distal yang disebut trikogin.
Isi karpogonium berfungsi sebagai sel telur.
§Gametofit
kadang-kadang juga membentuk monosporangium, yaitu sporangium yang hanya
mengandung satu spora.
Pembentukan
Karposporofit
§Karposporofit
dapat dibentuk langsung dari karpogonium fertil atau dari zigot yang ditransfer
melalui buluh ooblas ke dalam sel
auxiliary.
Sel ini berbeda-beda tergantung ordonya. Pada Gigartinales berupa sel pendukung
karpogonium. Pada beberapa ordo lain berupa sel vegetatif.
§Karposporofit
terdiri dari filamen bercabang-cabang yang disebut filamen gonimoblas
diploid.
Persatuan gamet, baik langsung diikuti meiosis atau tidak, selalu menghasilkan
filamen gonimoblas. Nukleus zigot dapat tetap tinggal di dalam karpogonium
sampai filamen ini tumbuh atau pindah ke sel auxiliary, lalu tumbuh menjadi
filamen gonimoblas.
Pembentukan
Karposporofit
(lanjutan..)
§Semua
sel teminal filamen gonimoblas yang telah masak akan membesar membentuk
karpospora. Sel-sel steril pada filamen gonimoblas dan sel vegetatif yang
mengelilinginya disebut karposporofit (sistokarp). Karposporofit terletak di
dalam gametofit betina. Sel gametofit dapat menghasilkan lapisan pelindung
karposporofit (perikarp) dan lapisan pengangkut nutrien. Karpospora dibentuk di
ujung filamen gonimoblas, lalu dibebaskan ke dalam air.
§Karposora
dapat haploid atau diploid tergantung ordonya. Karposora haploid selalu tumbuh
menjadi gametofit haploid dan membentuk alat kelamin (spermatangium dan
karpogonium).
Pembentukan
Karposporofit
(lanjutan..)
§Karpospora
diploid tumbuh menjadi talus diploid dan hidup bebas. Talus ini disebut
tetrasporofit. Tetraspofit membentuk tetrasporangium berisi empat spora
(tetraspora), tetapi kadang juga membentuk bisporangium, yaitu sporangium yang
hanya berisi dua spora. Tetrasporangium semula berisi sporangium bernukleus
tunggal dan diploid, lalu mengalami meiosis diikuti mitosis, sehingga terbentuk
empat nukleus haploid yang diselubungi sito-plasma dan dinding sel. Letak spora
dalam sporangium bervariasi tergantung genus.
Pembentukan
Tetrasporofit
§Tetrasporofit
tumbuh dari karpospora diploid. Tetrasporofit dewasa membentuk tetrasporangium
bersel tunggal, yang mengalami pembelahan meiosis membentuk empat tetraspora
haploid. Susunan tetraspora dalam tetrasporangium memiliki pola tertentu.
Tetraspora terpisah-pisah saat dilepaskan dan membentuk gametofit.
§Ketiga
fase daur hidup di atas menyebabkan Rhodophyceae dapat tetap lestari, walaupun
proses pembuahan tidak pasti dan sangat tergantung arus air, karena gamet tidak
memiliki flagela.
Struktur
talus floridean
Struktur
talus Floridean dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
§Talus
berbentuk filamen
bercabang-cabang terbuka (Openly Branching Filaments)
§Talus
berdaging atau berdaun tegak
(Fleshy and Foliose Erect Thalli)
§Talus
berkerak
(Encrusting Thalli)
§Talus
tegak berkapur (Calcareous Erect Thalli)
Tiga
kategori
terakhir berbentuk pseudoparenkim.
§Pseudoparenchymatous
algae attach by holdfasts.
§System
of cylindrical branches, hollow tubes.
§Cross
section of thallus shows central axial filaments and lateral branches.
ENCRUSTING
THALLI
CALCAREOUS
ERECT THALLI
Ordo
Cryptonemiales
Familia
Corallinaceae
Genus
Corallina
§Corallina
tumbuh di laut.
§Talus
bersegmen-segmen dan bercabang-cabang, melekat pada substrat. Permukaan talus
ditutupi zat kapur dari kalsium karbonat dan magnesium karbonat tebal, yang
dapat mencapai lebih dari 70% berat keringnya. Pengapuran menyebabkan talus
berwarna putih kemerah-merahan dan berbatu, sehingga sering tampak sebagai
bintik-bintik kemerah-merahan pada permukaan laut.
§Talus
terdiri dari lapisan basal filamen dan cabang tegak kompak. Pada bagian tegak
terdapat daerah meristematis di ujung terminal. Dinding sel dipertebal oleh
kalsium karbonat berbentuk kalsit.
Corallina
Ordo
Gigartinales
Familia
Gracilariaceae
Genus Gracilaria
Talus
Gracilaria
silindris,
bercabang-cabang dengan diameter 2-3 mm atau pipih.
Familia
Gigartinaceae
Genus
Gigartina
•Bentuk
talus bervariasi (silindris,
pipih atau berbentuk helai).
•Talus
peseudoparenkim bercabang-cabang, umumnya melekat pada batu dengan rizoid
berbentuk cawan.
•Dari
bagian tengah rizoid, talus tumbuh ke atas membentuk struktur seperti helai,
batang silindris atau tabung berongga.
•Talus
yang menjulang ke atas disusun oleh satu atau lebih sumbu pusat filamen dan
memunculkan cabang-cabang lateral dengan pertumbuhan terbatas.
•Ujung
cabang lateral membentuk lapisan seperti palisade, yang menjadi permukaan luar
talus.
Ordo
Gelidiales
Familia
Gelidiaceae
Genus
Gelidium
Talus agak keras, silindris atau
agak pipih, bercabang-cabang menyirip. Algae ini merupakan penghasil agar.
Subkelas
Bangiophycidae
§Tipe
morfologi bangean jauh lebih bervariasi dari pada floridean.
§Bangean
paling sederhana berupa sel soliter (uniseluler), di samping itu terdapat pula
talus filamentik dan helai parenkimatis, keduanya multiseluler.
§Sel
bangean secara khas memiliki satu kloroplas berbentuk bintang.
§Reproduksi
pada talus multiseluler biasanya melalui pembentukan monospora.
§Bangean
tidak membentuk karpo-gonium. Tahap karposporofit hilang dan tidak membentuk
tetraspora. Beberapa genus memiliki daur hidup seperti floridean yang talusnya
berbentuk filamen.
BANGEAN
REDS LIFE CYCLE
Genus
Bangia
USES
OF RED ALGAE
§Several
species are used as food.
Palmaria,
Porphyra
– used as food in Japan, China and Korea (e.g.
soups, seasonings). Porphyra
(called nori in Japan and zicai in China) is used as a wrapper for sushi. Irish
moss is eaten in a pudding
§Two
phycocolloids from cell walls – carrageenan and agar (polymers of galactose)
are important for gelling
or stiffening and many purposes.
Uses
of Red Algae Agar
§Commercial sources of agar are—Gelidium, Gracilaria.
§Agar is the most potent gel-forming
agent.
§Agar is used in confectionery to
allow clean slicing.
§Agar binds proteins and is thus
used to clarify wines, juices and vinegar.
§Agar gels can withstand high
temperatures without disintegrating and are therefore used in many canned meat
products.
§In Japan agar is used to make clear
noodles.
§It is used as a binder for medical
tablets and capsules.
§Agarose which contains hydrophillic
properties makes it a good moistening additive for bread.
§It is used in piping jellies and
fillings.
Uses
of Red Algae Carrageenan
Commercial
sources of carrageenan are
Chondrus,
Gigartina.
Carrageenan
comes in three forms—kappa, iota and lambda. Kappa is the best gel.
CARRAGEENAN
§Carrageenan
acts as a thickening agent in many dairy products and salad dressings.
§It
is used as an emulsifier in the pharmaceutical industry.
§Like
agar, carrageenan is used mainly in food applications, for example used to add
creaminess to sherbets, ice cream, assorted chocolate products and salad
dressings.
§The
major industrial use of carrageenan is in air freshener gels.
Other Uses of Red Algae
§Most
of the coralline algae, which secrete calcium carbonate,
play a major role in building coral reefs.
§Cultivated
for animal feed or fertilizer in parts
0 comments:
Post a Comment